Pasir bertasbih adalah merupakan sebuah thema dari seni rupa kaligrafi pasir hasil karya A.Faizan‟Z Makhadatu. Faizan‟Z Makhadatu lahir di Lampung, 12 September 1974 putra dari pasangan Zuhairi dan Fatimah disebuah kampung yang bernama Pampangan. Mulai senang kaligrafi sejak duduk di Madrash Ibtidaiyah di kampung kelahirannya, pada Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) sangat senang mengkombinasikan warna-warna dasar sebagai pewarna belajar menggambar dan melukis. Ketika duduk di Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren Darussalam Lampung tahun 1990-1994, disinilah baru mempelajari kaidah-kaidah tulis indah “kaligrafi” dan mulai menuangkan dalam bentuk karya seni lukis kaligrafi dengan menggunakan cat.
Pada tahun 1995 hingga 2001 melanjutkan studynya di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, disinilah mulai aktif menuangkan ide-ide kedalam bentuk karya seni rupa kaligrafi dengan melakukan berbagai eksperimen media. Hingga akhirnya pada tahun 2000 menggunakan media pasir laut sebagai media utama. Yang kemudian
kami kasih thema PASIR BERTASBIH sebuah karya seni rupa kaligrafi pasir di atas plywood dan canvas. Karya ini memang berbeda dengan karya-karya kami sebelumnya dalam seni rupa kaligrafi, baik dalam hal media yang digunakan, jenis tulisan “khat” maupun misi yang dibawa dalam karya. Pada awal aktif menggeluti dunia seni rupa sejak tahun 1996 sebagaimana halnya para seniman dan kaligrafer pada umumnya, yaitu menggunakan media cat di atas canvas “oil on canvas” dan cat di atas kaca “oil on mirror”.
Kami memilih menggunakan media pasir “sand” sebagai media pokok dalam karya ini dengan beberapa pertimbangan:
Pertama naturalitas, Kedua media siar dan yang Ketiga adalah cost. Naturalitas adalah, pasir “sand” memiliki karakter bentuk dan warna yang beraneka ragam. Kami menggukan kenaturalan pasir tersebut dituangkan dalam karya seni rupa kaligrafi pasir tanpa merobah bentuk dan warnanya. Sedangkan kaligrafi (tulisan)nya kami ambil sebagain besar dari ayat-ayat al-Qur‟an al-Karim dan sebagian lain dari hadits-hadits Nabi SAW dan kata-kata mutiara. al-Qur‟an adalah merupakan ayat-ayat Allah yang tertulis “tersurat” kami coba padukan dengan ayat-ayat Allah yang tidak tertulis “tersirat” yaitu alam “pasir” tanpa merobah kenaturalan pasir itu sendiri.
Dengan demikian, karya seni rupa kaligrafi ini dengan menggunakan media natural “alami” maka tidak akan berubah baik bentuk maupun warnanya.
Kedua: sebagai media syiar, karena karya ini tidak semata mengagungkan nilai estetisnya, namun lebih jauh sebagai pembelajaran. Karya ini pada hakikatnya sangat natural karena mengingat sang khaliq (pencipta) melalui media makhluk (ciptaan)nya alam yang berisimkan pasir “sand”. Inilah yang kita gunakan sebagai
media siar aqidah dengan banyak mengkaji alam “ayat tersirat” untuk mengenal Sang Khaliq Rabbul alamiin. Sehingga mengingatkan kepada kita juga akan
bermacam-macam bentuk, ,jenis makhluk hidup dan tentang tingkah laku manusia.
Maka tidak heran jika laku salah “dosa” manusia diibaratkan hamparan pasir.
Ketiga : cost yang kami maksud media “pasir” yang digunakan sebagai media pokok sangat tersedia tidak pernah akan habis, walau secara financial membutuhkan biaya yang cukup besar untuk mendatangkannya dari berbagai daerah dipenjuru nusantara ini. Karya ini dapat bermanfaat dan senantiasa mengingatkan kita akan siapa diri kita dan siapa rab kita, Allahu yahdi mai yasyak. Amiiiiin
A.Faizan Zuhairi Makhadat


